Menteri Fadli Zon Sebut Chairlift di Candi Borobudur

Travel103 Views

Menteri Fadli Zon Sebut Chairlift di Candi Borobudur Kabar pembangunan chairlift di Candi Borobudur kembali jadi sorotan. Setelah menuai kontroversi publik dan tanggapan dari para pegiat budaya, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Fadli Zon akhirnya angkat bicara. Dalam pernyataannya, Fadli menegaskan bahwa pemasangan chairlift tersebut tidak bersifat permanen, melainkan solusi sementara untuk pengunjung berkebutuhan khusus dan lanjut usia. Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers di Kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, pada akhir pekan lalu.

Chairlift Hanya Sementara, Bukan Infrastruktur Permanen

Menteri Fadli Zon Klarifikasi Isu Publik

Fadli Zon mengatakan bahwa proyek chairlift ini seharusnya tidak disalahpahami. “Chairlift yang sedang disiapkan bukanlah proyek infrastruktur permanen. Ini hanya untuk keperluan aksesibilitas pengunjung yang tidak mampu menaiki tangga curam ke area puncak candi,” jelas Fadli di hadapan media.

Tidak Akan Merusak Nilai Sejarah

Fadli juga menekankan bahwa pemasangan chairlift dilakukan dengan sangat hati-hati dan melibatkan tim konservasi arkeologi. “Borobudur adalah warisan dunia. Kami tidak akan mengambil langkah gegabah. Semuanya melalui proses kajian, termasuk dari UNESCO dan tim ahli pelestarian budaya,” tambahnya.

Polemik Chairlift dan Respons Publik

Kekhawatiran dari Komunitas Sejarawan

Sejumlah sejarawan dan pengamat budaya mengkhawatirkan bahwa keberadaan chairlift akan merusak nilai estetika dan keaslian situs cagar budaya. Mereka meminta agar pemerintah mengedepankan pelestarian fisik dan spiritual situs sejarah dibandingkan kepentingan pariwisata.

Pro-Kontra di Media Sosial

Di media sosial, perdebatan soal chairlift Borobudur viral. Banyak yang menyuarakan penolakan terhadap pembangunan tersebut karena dianggap komersialisasi situs suci. Namun, sebagian lainnya mendukung langkah ini demi inklusivitas wisata dan peningkatan jumlah kunjungan, terutama dari kalangan lansia dan disabilitas.

Kajian UNESCO dan Langkah Hati-Hati Pemerintah Menteri Fadli Zon

Sudah Dikomunikasikan dengan UNESCO

Menurut Fadli Zon, pembangunan chairlift telah dikomunikasikan dengan UNESCO sejak tahap awal. “Kami sadar status Borobudur sebagai situs warisan dunia. Oleh karena itu, proyek ini sudah dikaji dan tidak akan mengubah struktur candi maupun menambah beban pada bangunan aslinya,” katanya.

Chairlift Akan Dibongkar Jika Tidak Relevan Lagi

Fadli juga memastikan bahwa pemasangan chairlift bersifat modular dan bisa dibongkar kapan saja. “Kalau nanti tidak dibutuhkan lagi atau melanggar kesepakatan konservasi, kami siap membongkarnya tanpa meninggalkan bekas,” ujarnya.

Manfaat Chairlift Bagi Wisatawan

Mempermudah Akses Lansia dan Disabilitas

Salah satu argumen utama pemasangan chairlift adalah memberikan akses kepada pengunjung lanjut usia dan penyandang disabilitas yang selama ini kesulitan menikmati keindahan puncak Candi Borobudur.

Meningkatkan Lama Tinggal Wisatawan Menteri Fadli Zon

Kemenparekraf mencatat bahwa wisatawan yang mendapat akses penuh cenderung menghabiskan waktu lebih lama dan membelanjakan lebih banyak uang. Dengan fasilitas seperti chairlift, pengunjung akan merasa lebih nyaman dan betah.

Aksesibilitas Vs Konservasi Menteri Fadli Zon

Polemik pemasangan chairlift di Candi Borobudur membuka kembali diskusi panjang soal keseimbangan antara konservasi dan aksesibilitas. Pernyataan Menteri Fadli Zon bahwa proyek ini tidak bersifat permanen menjadi penegasan penting bahwa pemerintah tetap berkomitmen melestarikan warisan budaya, sambil tetap merangkul prinsip inklusivitas. Dengan pengawasan ketat dari UNESCO dan para ahli, harapannya solusi ini dapat memberikan manfaat tanpa merusak nilai luhur Candi Borobudur sebagai simbol sejarah dan spiritual bangsa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *