Jakarta – Dunia politik Indonesia kembali diramaikan dengan kabar mengejutkan dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Agus Mulyono, sosok yang dikenal luas sebagai aktivis muda sekaligus pengusaha digital, secara resmi menyatakan diri maju sebagai calon Ketua Umum PSI. Pendaftaran Agus dilakukan secara terbuka di DPP PSI Jakarta, Jumat (17/6/2025), dan langsung mengundang perhatian publik serta berbagai pengamat politik nasional.
Latar Belakang Agus Mulyono: Aktivis dan Penggerak Kaum Muda
Agus Mulyono bukanlah wajah asing di dunia aktivisme sosial. Ia aktif dalam gerakan pemberdayaan pemuda, teknologi inklusif, dan reformasi kebijakan digital. Latar belakang pendidikannya di bidang Hukum dan Teknologi dari Universitas ternama di Belanda membuatnya dikenal sebagai tokoh progresif dan modern.
Selama lima tahun terakhir, Agus memimpin beberapa inisiatif startup digital yang mendukung UMKM dan transparansi anggaran desa. Kiprah ini disebut-sebut menjadi magnet bagi PSI yang ingin tetap tampil segar dan relevan di mata Gen Z dan milenial.
Visi dan Misi: PSI Sebagai Partai Kaum Progresif
Dalam pidato pendaftarannya, Agus menegaskan bahwa keikutsertaannya dalam bursa calon ketua umum bukan sekadar ambisi pribadi, melainkan dorongan untuk membawa PSI lebih progresif dan terhubung dengan suara anak muda.
Beberapa poin utama visi-misinya antara lain:
- Mengubah PSI menjadi partai digital berbasis data
- Memperkuat kaderisasi dan pendidikan politik milenial
- Menyuarakan kebijakan berbasis keberlanjutan dan keadilan sosial
- Memperluas jangkauan PSI hingga ke desa dan komunitas marjinal
“PSI harus menjadi rumah yang nyaman bagi semua suara muda Indonesia, terutama mereka yang tidak terwakili oleh partai-partai lama,” ujar Agus.
Dukungan Internal dan Respon Publik
Pendaftaran Agus langsung mendapat respon beragam. Sejumlah pengurus PSI daerah menyatakan dukungan terbuka, menyebut Agus sebagai sosok segar yang dibutuhkan partai. Ketua DPD PSI Jawa Barat, Rika Amalia, menyebut bahwa kehadiran Agus bisa menjadi momentum kebangkitan PSI yang selama ini dianggap elitis dan hanya populer di kota besar.
Di media sosial, tagar #AgusUntukPSI sempat trending di X (Twitter) selama beberapa jam. Banyak netizen memuji langkah berani Agus yang dianggap mampu menyuntikkan energi baru ke tubuh PSI.
Tantangan Politik: Saingan Internal dan Strategi Elektoral
Meski didukung sebagian besar simpatisan muda, Agus Mulyono tetap harus bersaing dengan nama-nama besar lainnya di internal PSI seperti Grace Natalie dan Giring Ganesha. Namun, pengamat politik dari LIPI, Dr. Rosda Mahendra, menilai peluang Agus cukup kuat jika mampu menggandeng komunitas digital dan pemilih pemula secara efektif.
“Kalau Agus mampu membentuk jejaring nasional berbasis digital dan grassroots, peluangnya cukup besar menggeser dominasi elit lama,” ujar Rosda.
Jadwal dan Mekanisme Pemilihan Ketum PSI
Kongres Nasional PSI dijadwalkan berlangsung pada Agustus 2025 di Yogyakarta. Dalam kongres tersebut, seluruh DPD dan DPC akan mengutus delegasi untuk memberikan suara secara terbuka. Sejauh ini, baru dua kandidat yang resmi mendaftar: Giring Ganesha (petahana) dan Agus Mulyono.
Mekanisme pemilihan dilakukan secara hybrid, yaitu kombinasi voting langsung di lokasi kongres dan e-voting yang dikelola oleh panitia pusat.
Pertaruhan Arah Baru PSI
Agus Mulyono telah memulai langkah penting dalam upayanya meraih kursi Ketua Umum PSI. Dengan latar belakang aktivisme, kompetensi teknologi, serta dukungan anak muda, ia menjadi salah satu figur yang dapat mengubah wajah PSI di pemilu mendatang. Apakah Agus mampu menembus dominasi petahana dan membawa PSI menjadi partai alternatif progresif? Semua mata kini tertuju ke Kongres Nasional PSI Agustus 2025 mendatang.
PSI saat ini tengah menghadapi titik balik politik: antara mempertahankan status quo atau mengambil risiko dengan wajah baru seperti Agus Mulyono. Waktu akan menjawab, namun jelas bahwa kontestasi kali ini akan menjadi salah satu momen paling menentukan dalam sejarah partai ini.