Tak Hanya Karena Kurang Minum, Ini 4 Penyebab Dehidrasi Banyak orang mengira dehidrasi hanya terjadi saat tubuh kekurangan asupan air. Padahal kenyataannya, dehidrasi bisa disebabkan oleh banyak faktor lain yang sering kali tidak disadari. Kondisi ini bisa berdampak serius pada fungsi tubuh, mulai dari kelelahan ekstrem, sakit kepala, hingga masalah ginjal jika terus dibiarkan.
Nah, berikut ini adalah empat penyebab dehidrasi yang jarang disadari, tapi bisa sangat memengaruhi keseimbangan cairan tubuh Anda.
1. Obat-Obatan Tertentu Bisa Memicu Kehilangan Cairan
Obat Diuretik, Laksatif, dan Antasida Perlu Diwaspadai
Beberapa jenis obat memiliki efek samping yang menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih banyak dari biasanya. Misalnya:
- Obat diuretik: sering digunakan untuk hipertensi, tapi meningkatkan produksi urine.
- Laksatif: digunakan untuk sembelit, tapi jika terlalu sering dikonsumsi, bisa menyebabkan diare kronis.
- Antasida berbasis magnesium: sering memicu gangguan pencernaan yang menyebabkan hilangnya cairan dan elektrolit.
Apa yang Harus Dilakukan?
Jika Anda rutin mengonsumsi jenis obat-obatan ini, pastikan untuk mengimbangi dengan minum cukup air dan berkonsultasilah dengan dokter jika muncul gejala dehidrasi seperti mulut kering, pusing, atau urine berwarna gelap.
2. Konsumsi Alkohol Berlebihan: Bahaya Tersembunyi Dehidrasi Bagi Cairan Tubuh
Alkohol Bekerja Sebagai Diuretik
Alkohol mempercepat produksi urine dengan menghambat hormon vasopresin—hormon yang berfungsi mempertahankan cairan dalam tubuh. Akibatnya, tubuh jadi lebih sering buang air kecil dan cairan keluar dalam jumlah banyak.
Dehidrasi Bisa Terjadi Tanpa Disadari
Efek dari kehilangan cairan akibat alkohol kadang tidak langsung terasa. Anda mungkin hanya merasa pusing atau lemas di pagi hari setelah minum, yang sebenarnya merupakan gejala awal dehidrasi.
Solusi: Kurangi konsumsi alkohol, dan setiap kali minum, pastikan mengimbanginya dengan air putih.
3. Diet Rendah Karbohidrat Ternyata Bikin Tubuh Kehilangan Air
Kenapa Karbohidrat Penting untuk Menjaga Hidrasi?
Karbohidrat, terutama glikogen, menyimpan air di dalam otot. Saat Anda menjalani diet rendah karbohidrat, simpanan glikogen ini menurun, sehingga air yang sebelumnya terikat akan ikut terbuang.
Efeknya? Tubuh kehilangan banyak cairan dalam waktu singkat, tanpa Anda sadari.
Ciri-Ciri Dehidrasi Akibat Diet
- Sering merasa haus meski sudah minum
- Lemas saat beraktivitas ringan
- Mulut kering atau bibir pecah-pecah
Tips: Jika sedang menjalani diet keto atau rendah karbohidrat, perbanyak minum air dan konsumsi sayuran berair tinggi seperti mentimun dan selada.
4. Tinggal di Dataran Tinggi Juga Bisa Sebabkan Dehidrasi
Kondisi Udara Tipis Menyebabkan Penguapan Lebih Cepat
Di daerah pegunungan atau dataran tinggi, udara cenderung lebih kering dan tipis. Tubuh merespons dengan meningkatkan laju napas dan produksi urine, yang secara perlahan menyebabkan dehidrasi kronis.
Gejala Dehidrasi di Dataran Tinggi
- Pusing atau mual mendadak
- Frekuensi buang air kecil meningkat
- Bibir dan kulit lebih mudah kering
Solusi: Jangan menunggu haus. Biasakan minum air secara berkala, terutama saat beraktivitas di tempat tinggi seperti Puncak, Dieng, atau wilayah pegunungan lainnya.
Waspadai Dehidrasi dari Hal-Hal Tak Terduga
Dehidrasi memang sering dikaitkan dengan kurang minum air, tapi kenyataannya ada banyak pemicu lain yang sering tak disadari. Mulai dari pengaruh obat-obatan, alkohol, jenis diet tertentu, hingga kondisi lingkungan tempat tinggal Anda.
Ingat 4 Pemicu Dehidrasi Ini:
- Obat-obatan (diuretik, laksatif, antasida)
- Alkohol
- Diet rendah karbohidrat
- Hidup di dataran tinggi
Dengan memahami faktor-faktor tersebut, Anda bisa lebih waspada dan menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Jangan tunggu sampai tubuh memberi alarm lewat gejala ekstrem. Mulailah penuhi kebutuhan cairan harian sejak sekarang.