Kenapa Jerawat Tumbuh di Kulit Kepala? Ini Penjelasan Dokter Kalau biasanya jerawat muncul di wajah atau punggung, bagaimana kalau jerawat justru muncul di kulit kepala? Yup, buat kamu yang pernah merasa sakit saat menyisir rambut dan menemukan benjolan kecil yang perih di kulit kepala, kemungkinan besar itu adalah jerawat scalp. Kondisi ini memang tidak sepopuler jerawat wajah, tapi sama-sama mengganggu dan bahkan bisa berdampak pada kesehatan rambut kalau tidak ditangani dengan benar.
Fenomena ini ternyata lebih umum dari yang kita kira. Lalu, apa sebenarnya penyebab jerawat di kulit kepala? Bahayakah? Dan bagaimana cara mencegah serta mengatasinya? Berikut penjelasan lengkap berdasarkan pandangan medis.
Penjelasan Dokter Jerawat di Kulit Kepala: Apa Itu dan Bagaimana Bisa Terjadi?
Definisi Dokter Jerawat Kulit Kepala
Jerawat di kulit kepala atau dalam istilah medis dikenal dengan folliculitis adalah peradangan pada folikel rambut akibat infeksi bakteri, jamur, atau penyumbatan minyak dan kotoran. Sama seperti jerawat di bagian tubuh lain, jerawat scalp muncul dalam bentuk benjolan kecil, bisa merah, berisi nanah, bahkan terasa gatal atau sakit saat disentuh.
Menurut dr. Alifah Nurul, Sp.DV, spesialis kulit dan kelamin, jerawat di kulit kepala sering kali tidak disadari karena tersembunyi di balik rambut. Akibatnya, perawatan pun sering terlambat.
“Folliculitis di kulit kepala bisa ringan seperti jerawat biasa, tapi bisa juga berat hingga menyebabkan luka infeksi dan kerontokan rambut lokal,” ungkap dr. Alifah.
Penjelasan Dokter Penyebab Utama Jerawat di Kulit Kepala
1. Produksi Minyak Berlebih (Sebum)
Kulit kepala secara alami memproduksi sebum, minyak yang berfungsi menjaga kelembapan kulit dan rambut. Namun, produksi sebum berlebih—yang bisa dipicu faktor hormon, stres, atau cuaca panas—dapat menyumbat folikel rambut dan memicu jerawat.
2. Penumpukan Produk Rambut
Penggunaan produk rambut seperti hairspray, gel, dry shampoo, atau serum yang tidak dibersihkan dengan benar bisa menyebabkan residu menumpuk di kulit kepala. Penumpukan ini menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur.
3. Kebersihan Rambut yang Kurang Terjaga
Jarang keramas atau tidak membilas sampo dan kondisioner dengan bersih dapat meningkatkan risiko jerawat scalp. Apalagi jika kamu sering beraktivitas di luar ruangan yang penuh polusi.
4. Pemakaian Helm atau Topi yang Kotor
Helm, topi, atau hijab yang jarang dicuci bisa menjadi sarang bakteri. Saat dipakai, bakteri tersebut bisa berpindah ke kulit kepala, apalagi dalam kondisi berkeringat, dan menyebabkan iritasi atau infeksi folikel rambut.
5. Gangguan Hormonal
Perubahan hormon, seperti saat pubertas, menstruasi, kehamilan, atau kondisi medis seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), bisa meningkatkan produksi sebum dan memicu jerawat di kulit kepala.
Penjelasan Dokter Apakah Jerawat di Kulit Kepala Berbahaya?
Dokter Risiko Infeksi dan Kerontokan
Jerawat scalp biasanya ringan dan bisa sembuh sendiri. Namun jika tidak ditangani, bisa berkembang menjadi folliculitis berat, infeksi mendalam yang menyebabkan:
- Rasa sakit berdenyut
- Pembentukan nanah
- Kerontokan rambut di area yang terinfeksi
- Bekas luka permanen pada kulit kepala
Pada kasus yang lebih parah, jerawat scalp yang tidak diobati bisa berubah menjadi folliculitis decalvans, kondisi langka yang menyebabkan kebotakan permanen.
Penjelasan Dokter Cara Mengatasi dan Mencegah Jerawat di Kulit Kepala
1. Jaga Kebersihan Rambut dan Kulit Kepala
Keramaslah secara teratur, terutama setelah berkeringat banyak atau memakai produk styling rambut. Gunakan sampo yang ringan dan bebas sulfat untuk mencegah iritasi kulit kepala.
2. Pilih Sampo Medis Jika Perlu
Jika jerawat scalp sudah mengganggu, dokter kulit biasanya merekomendasikan sampo khusus yang mengandung:
- Salicylic acid: untuk mengangkat sel kulit mati
- Tea tree oil: sebagai antibakteri alami
- Ketoconazole: jika disebabkan infeksi jamur
3. Penjelasan Dokter Hindari Produk Rambut Berat
Kurangi penggunaan hairspray, gel, atau wax berat yang bisa meninggalkan residu. Jika harus menggunakan, pastikan membersihkan rambut dengan benar setelahnya.
4. Cuci Topi dan Helm Secara Berkala
Pastikan semua perlengkapan kepala yang kamu pakai rutin dicuci atau dibersihkan, setidaknya seminggu sekali, untuk menghindari penumpukan bakteri.
5. Konsultasi ke Dokter Jika Perlu
Jika jerawat scalp terasa nyeri, membesar, berisi nanah, atau disertai kerontokan rambut, segera konsultasikan ke dokter kulit. Kadang dibutuhkan antibiotik topikal atau oral untuk mengatasi infeksi.
Mitos Seputar Jerawat di Kulit Kepala
Mitos: Keramas Terlalu Sering Menyebabkan Jerawat
Faktanya, justru jarang keramas yang lebih sering menyebabkan jerawat scalp. Keramas dengan frekuensi wajar—sekitar 3–4 kali seminggu—justru membantu menjaga kebersihan kulit kepala.
Mitos: Semua Jerawat di Kulit Kepala Karena Kotoran
Tidak selalu. Faktor hormonal, stres, atau reaksi terhadap produk perawatan rambut juga bisa memicu jerawat meskipun kebersihan kulit kepala terjaga.
Kenali dan Rawat Kulit Kepala Sama Seperti Kulit Wajah Penjelasan Dokter
Jerawat di kulit kepala memang sering luput dari perhatian, tapi efeknya bisa cukup mengganggu kalau tidak dirawat. Menjaga kebersihan rambut, memilih produk yang tepat, dan memperhatikan faktor risiko pribadi adalah langkah kunci untuk mencegah munculnya jerawat scalp.